menghayati FATIHAH

Sedang imam membaca fatihah.......hati merintih sayu....tiap bait ayat penuh makna. penuh pengharapan seorang hamba kepada khaliknya. apatah lagi dengn badai yang menghempas ....semakin hari semakin ganas....kemana lagi mahu merayu, siapa lagi yang dapat membantu.......

sesungguhnya segala ujian dan dugaan itu datangnya dari Allah, maka mohonlah penyembuhannya dari Allah jua........ameen

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
Ya Allah...betapa banyaknya nikmat dari mu yang kau curah...melimpah ruah melimpahi alam nan luas
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”
Tuhan semesta alam....betapa kerdilnya diri yang sedang mengadapmu ..
“Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
segala apa yang ku nikmati semuanya hasil dari kemurahan dan kasih sayangMU..... telinga ini mendengar, mata ini melihat, udara ini ku sedut tanpa ada bayaran.....kesihatanku nikmat yang amat berharga ini.......bagaimana lagi aku tidak bersyukur?
“Yang menguasai hari pembalasan”
Penguasa tunggal pada hari Mashyar...........hari di mana setiap jiwa akan dihisab
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”
Ku berdiri dengan hati yang gundah....benar2 mengharapkan magfirah dan pertolongan dariMu....di ketika ada hambaMu berkata..."kau sudah tiada harapan lagi di dunia ini".....namun ku sandarkan pengharapan ini hanya padaMU.....
“Tunjukilah kami jalan yang lurus”
Jalan yang berliku ini penuh simpang siur........andai ku tersalah langkah........masih adakah ruang untuk ku bertaubat........bagaimana pula jika kematian menyusul sebelum taubat sempat diucap....dari itu Ya Tuhanku tunjukkanlah daku jalan yang penuh rahmat dan berkat agar kaki ini tidak tersilap melangkah
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”
Biar ku susuri jalan para anbiya' dan para syuhada'.....jalan orang2 yang tinggi kesabaran dan teguh dengan iman................dan
jauhkanlah daku dari jalan yang kau murkai